GROUNDING SYSTEM PENANGKAL PETIR

GROUNDING SYSTEM PENANGKAL PETIR 

adalah satu komponen penting dalam setiap Instalasi penangkal petir boleh di bilang ini adalah kunci dalam setiap instalatir baik itu penangkal petir atau instalasi lainnya dimana kegunaan grounding system adalah untuk membuang tenaga petir kedalam bumi, dalam setiap pembumian arus petir tersebut tentu mempunyai standart kelayakan  yaitu seperti yang tertuang dalam peraturan pemerintah bahwa nilai tahanan sebuah grounding penangkal petir adalah minimum 5 ohm semakin kecil nilai tahanannya maka semakin bagus grounding tersebut, banyak bahan material yang di buat sebagai grounding
1  Kabel BC

 kabel bc biasa di buat sebagai bahan pembuatan grounding di samping terbuat dari bahan tembaga murni Bare copper ini dapat menyalurkan arus petir dengan baik






2. Copper rod

sebuah batang dibentuk seperti pasak yang terbuat dari tembaga murni yang di tancapkan kedalam tanah, copper rod bervariasi panjangnya mulai 2 mtr sampai 4 mtr, akan tetapi harganya yang mahal membuat para kontraktor atau user memilih jalan lain yang lebih murah yaitu dengan menggunakan ground rod.
3. Ground rod
Hampir mirip dengan copper rod hanya saja ground rod terbuat dari besi dengan lapisan tembaga, tetapi ground rod sudah memiliki standart untuk dijadikan sebuah grounding
4. Pipa Galvanise + BC
Pipa galvanise bisa menjadi alternative dalam sebuah pembuatan grounding, dimana nantinya ujung gavanise tersebut di lancipkan untuk mempermudah masuk kedalam tanah, yang kemudian ruangan dalam pipa tersebut di masukkan kabel BC
5. Copper Tape

Sebuah tembaga yang berbentuk pipih seperti penggaris panjang, material ini sangat bagus sebagai bahan grounding selain terdiri dari tembaga murni tetapi juga karena penampangnya yang lebar, hingga mudah mendapatkan hasil tahanan sebaran tanahnya, penggunaan copper tape jarang di gunakan dengan alasan harganya yang sangat mahal membuat para kontraktor memilih jenis yang lain.
Untuk mendapatkan nilai grounding yang baik bukan semata mata di sebabkan oleh pemilihan jenis material grounding saja akan tetapi kondisi letak dan struktur tanah juga dapat mempengaruhi hasil grounding yang di inginkan
1.perbukitan / daerah pegunungan
letak darah perbukitan biasanya mempunyai struktur tanah yang keras, di daerah ini pembuatan grounding biasanya membutuhkan tenaga extra dalam mewujudkan hasil yang baik
2.Tingkat Kadar Garam
Tanah Yang banyak mengandung kadar garam akan lebih cepat mendapatkan hasil yang di inginkan, kendalanya material grounding yang di tancapkan akan mudah berkarat, pemilihan material tembaga murni lebih cocok untuk daerah seperti ini
3. Tingkat Keasaman
Tingkat Keasaman  atau Ph  juga sangat mempengaruhi dalam pembuatan sebuah grounding, tingginya tingkat keasaman maka semakin mudah tahanan sebaran di hasilkan

JENIS JENIS GROUNDING SYSTEM

Beberapa Cara Untuk membuat grounding system diantaranya
1. Grounding Pasak/single grounding
Yaitu Menancap kan sebuah Besi , logam , tembaga yang ujungnya lancip langsung kedalam tanah, ujung atas dari pasak tersebut di ikat dengan kabel bc sebagai penghubung antara grounding dan kabel penyalur petir







2. Grounding Paralel
Jenis Grounding ini adalah kelanjutan dari grounding pasak, dilakukan jika pengunaan grounding pasak belum mendapatkan hasil sebaran tanah nya maka dibuatkan lagi di sebelahnya yang kemudian di sambuang dengan grounding sebelumnya , begitu seterusnya sampai grounding tersebut mendapatkan nilai tahanan yang di inginkan.






3. Grounding Max
dilakukan jika kedua cara tersebut diatas gagal mendapatkan hasil sebaran tanah, yaitu dengan memasukkan lempengan besi/ tembaga yang sebelumnya sudah di lilit dengan kabel bc  kedalam tanah sebelumnya tanah galian untuk lempengan tersebut diganti dengan tanah lain yang mepunyai keasaman tinggi seperti tanah liat, atau dibantu dengan bubuk pembantu seperti bentonite.
Tekhnik Atau jenis pembuatan grounding masih banyak lagi ragamnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar